Monday, September 26, 2011

Banjirnya Perusahaan Konsultan dan Jasa Riset di Indonesia (Part1)


Dalam era globalisasi dewasa ini, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap segala sesuatau pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga banyak pengusaha tertarik untuk  berbisnis di pasar Indonesia baik mendirikan perusahaan berskala lokal, nasional maupun internasional.

Berdasarkan gambar 1 diatas, secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada Triwulan II-2011 meningkat dibandingkan Triwulan I-2011 dengan nilai ITB sebesar 105,75 dan mendeketai nilai ITB tertinggi pada Triwulan II-2008. Tingkat optimisme pelaku bisnis dalam memandang potensi bisnis di Indonesia juga mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITB Triwulan I-2011 sebesar 102,16). Peningkatan kondisi bisnis pada Triwulan II-2011 terjadi di semua sektor. Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan mengalami peningkatan bisnis paling tajam dibandingkan sektor lainya.Perusahaan yang memproduksi barang ataupun jasa yang menunjukkan pertumbuhan positif tersebut pun tak lepas dari orientasi publik atau berbasis terhadap dukungan publiknya. http://www.bps.go.id/brs_file/itb-itk-05ags11.pdf
(5 Agustus 2011).

Persaingan global telah melahirkan standar kompetisi baru. Pada kondisi ini setiap perusahaan yang ingin tetap survive dan growth harus dapat menciptakan dan mempertahankan competitive advantage yang dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan daya saing. Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan jasa perusahaan konsultan. Sehingga perkembangan perusahaan yang menyediakan jasa konsultasi di Indonesia cukup menjanjikan opportunity yang sangat besar.

Selain persaingan bisnis, menurut data dari survei SWA (2006) terangkum data bahwa ada tiga alasan utama perusahaan menggunakan jasa konsultan. Pertama, konsultan dinilai mempunyai banyak pengalaman yang dapat dijadikan tolak ukur perusahaan. Kedua, konsultan dapat memberikan panduan. Dan, ketiga, konsultan mampu berpikir out of the box karena berada di luar sistem. Alasan pertama ternyata yang banyak melatarbelakangi perusahaan menggunakan jasa konsultan. Ada juga perusahaan yang justru sadar akan keterbatasan pihaknya yang tidak mengantongi kompetensi inti untuk mengelola sendiri sehingga akhirnya memutuskan menggandeng konsultan. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128401-T%2022751%20Analisis%20faktor-faktor-%20Metodologi.pdf(2007)

Konsultan asing mulai masuk ke Indonesia makin terasa ketika perekonomian Indonesia mulai diterpa masa resesi di awal 1990-an dan puncaknya pada masa krisis monoter pada tahun 1997. Yang jadi sasaran tak lagi hanya proyek pemerintah, tapi juga perusahaan swasta dan konglomerasi yang mulai kesulitan menghadapi persaingan yang kian ketat. Melihat potensi pasar yang besar itu, sejumlah perusahaan konsultan asing pun ramai-ramai membuka kantor perwakilannya di sini. Sebut saja, Booz, Boston Consulting Group, McKinsey & Co., A.T. Kearney, PriceWaterhouseCooper, , Allen & Hamilton, dan Watson Wyatt Worldwide.

Saat ini kondisinya sudah jauh berbeda dibandingkan sebelum tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan konsultan lokal kini tumbuh bak jamur di musim hujan. Dengan berbekal pendidikan tinggi dan pengalaman kerja beberapa tahun saja, orang sudah berani mendirikan perusahaan konsultan. Tidak sedikit profesional yang beralih profesi menjadi konsultan dengan mengibarkan bendera sendiri.

Saat ini di Indonesia telah ada kurang lebih 20 perusahaan konsultan riset pasar, baik perusahaan lokal maupun internasional. Dilihat dari pertumbuhan usahanya, tampaknya bisnis ini memang berpeluang cukup besar. Contohnya, perusahaan konsultan riset pasar MarkPlus&Co yang didirikan oleh Hermawan Kartajaya diperkirakan mencatat omset US$3-4 juta (Soelaeman, 2007). Berikut beberapa contoh perusahaan riset pasar yang ada di Indonesia, Markplus&Co, Buzz&Co, Virtual Consulting, DEKA Marketing Consultant dan sebagainya yang telah bersaing untuk menjadi yang tebaik di bidang perusahaan konsultan dan jasa riset marketing di Indonesia.

Perusahaan bebasis bisnis konsultan khususnya jasa riset pemasaran diyakini terus berkembang. Pasalnya, banyak perusahaan yang sedang mengembangkan diri untuk menghadapi era persaingan yang diperkirakan makin ketat. Selain itu, pemerintah juga telah melakukan berbagai hal yang menuju perbaikan. Perkembangan ini sangat bagus, termasuk bagi bisnis konsultan, khususnya konsultan di bidang restrukturisasi, proses bisnis, teknologi informasi dan pemasaran.

Dengan membanjirnya perusahaan-perusahaan konsultan marketing di Indonesia maka potensial persaingan juga meningkat, disinilah dibutuhkan strategi-strategi Public Relations dalam mempertahankan citra dengan tujuan awal mencapai tujuan perusahaan. Tentunya beda perusahaan, beda permasalahan maka beda pula strategi yang digunakan. Setiap perusahaan konsultan pemasaran pun menyadari pentingnya diferensiasi jasa, kualitas, dan orientasi terhadap pengguna jasa strategi dan riset pemasaran. Oleh karena itu peran Public Relations sangat penting, terrmasuk kelompok perusahaan konsultan dan riset Marketing sekaliber Markplus Inc.

Source utama: click this!

Bersambung di part 2 ya!!

No comments:

Post a Comment