Zara adalah sebuah brand perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk pakaian. Didirikan pada tahun 1975 dan bermarkas di A-Corun, Spanyol. Perusahaan ini merupakan teman dari produk Massimo Dutty, Pull And Bear, Staradivarius dan Bershka. Di Indonesia, jumlah toko yang menjual pakaian ini adalah 6 toko yang berpusat di ibukota, yaitu Jakarta. Nah, Zara dapat kita temukan di berbagai pusat perbelanjaan yang bisa dikategorikan kelas menengah ke atas, seperti Grand Indonesi (GI), Plaza Indonesia (PI), Senayan City (Sency), Plaza Senayan (PS), Taman Anggrek Mall. Para penggemar Zara di Indonesia kini tak perlu jauh-jauh lagi berbelanja di Singapura atau Malaysia.
Outlet Zara Plaza Indonesia telah dibuka beberapa tahun yang lalu. Hanya dalam waktu 2 pekan, outlet Zara di Pondok Indah Mall 2 pun dibuka. PT Mitra Adiperkasa (MAP) distributor Zara di Indonesia, memang telah merencanakan kehadiran Zara di Indonesia sejak lama. Tak heran, begitu mendapatkan persetujuan dari pihak Zara pusat di Spanyol, mereka pun langsung membuka 2 outlet dalam waktu 2 pekan. Hanya perlu waktu 3 pekan untuk mempersiapkan sebuah outlet.
”Kami mengajukannya memang sudah lama, sekitar 5-6 tahun baru disetujui,” ujar Ratih D Gianda, Group Head of Investor Relation, yang ditemui seusai peresmian outlet di Pondok Indah Mall 2 yang memiliki luas sekitar 1.700 m2. Ratih begitu yakin Zara akan mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. ”Orang-orang Indonesia hobi berbelanja, biasanya mereka pergi ke Malaysia atau Singapura. Zara sudah sangat terkenal dan menjadi brand fashion andalan Inditex (perusahaan yang menaungi Zara di dunia),” kata Ratih penuh keyakinan.
”Di negara-negara Asia, Zara selalu sukses. Kami berkaca dari mereka karena selera mereka tidak jauh berbeda (dengan orang Indonesia),” ujar Ratih menambahkan.
Kabar gembira lainnya, menurut pengakuan Ratih, harga produk Zara di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan di negara-negara tetangga. ”Itu kebijakan mereka dan melihat prospek ke depannya,” tutur Ratih memberi penjelasan. Akibatnya, harga Zara yang memang tergolong murah untuk produk-produk sekelasnya, bertambah murah lagi. Harga sebuah blus untuk dikenakan sebagai bagian dalam blazer, misalnya, hanya Rp59.000 dan blus dengan bordiran sekitar Rp120.000. Dengan mengeluarkan uang Rp2 juta, para laki-laki pun bisa mendapatkan sebuah jas dengan kualitas baik. Dan itu sudah saya bandingkan. Dan ternyata bener banget!!
Zara, di mana pun, memiliki standardisasi yang diatur oleh Zara Spanyol. Pada pembukaan, sekitar 40 orang dari Zara Spanyol datang untuk mengatur display outlet. Setelah itu, Zara di Indonesia pun terus menerus akan mendapat pengawasan dari pusat. Setiap 6 bulan pun window display akan diganti dengan mendatangkan orang dari Zara Spanyol. Tak heran, pengaturan window display ini begitu meyakinkan pengunjung. ”Zara yakin, window display yang bagus sudah menjadi nilai jual,” ujar Ratih.
Kelebihan Zara lainnya, model yang ditawarkan tidak melulu berkiblat pada negara asalnya. Mereka juga memperhatikan tren di setiap negara. Seperti koleksi busana fall-winter mereka tahun ini, masih ada rok mini atau jeans 3/4. Padahal, di negara-negara dengan 4 musim, tren untuk musim tersebut didominasi dengan busana-busana tertutup dengan warna-warna gelap. ”Tapi karena kita negara tropis, bisa ada warna oranye. Biar namanya koleksi fall-winter, bukan berarti harus yang gelap-gelap dan tebal-tebal,” kata Ratih.
Dan kamu harus tau, pergantian model pada Zara tidak terpaku pada musim seperti produk fashion lainnya. Setiap saat, mereka dapat mengubah model sesuai dengan hasil pengamatan mereka terhadap tren yang sedang berlaku di masyarakat. So, good luck for Zara. Kebetulan yang nulis ini juga suka banget ama Zara. Promosi terselebung. Hehehe....
Outlet Zara Plaza Indonesia telah dibuka beberapa tahun yang lalu. Hanya dalam waktu 2 pekan, outlet Zara di Pondok Indah Mall 2 pun dibuka. PT Mitra Adiperkasa (MAP) distributor Zara di Indonesia, memang telah merencanakan kehadiran Zara di Indonesia sejak lama. Tak heran, begitu mendapatkan persetujuan dari pihak Zara pusat di Spanyol, mereka pun langsung membuka 2 outlet dalam waktu 2 pekan. Hanya perlu waktu 3 pekan untuk mempersiapkan sebuah outlet.
”Kami mengajukannya memang sudah lama, sekitar 5-6 tahun baru disetujui,” ujar Ratih D Gianda, Group Head of Investor Relation, yang ditemui seusai peresmian outlet di Pondok Indah Mall 2 yang memiliki luas sekitar 1.700 m2. Ratih begitu yakin Zara akan mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. ”Orang-orang Indonesia hobi berbelanja, biasanya mereka pergi ke Malaysia atau Singapura. Zara sudah sangat terkenal dan menjadi brand fashion andalan Inditex (perusahaan yang menaungi Zara di dunia),” kata Ratih penuh keyakinan.
”Di negara-negara Asia, Zara selalu sukses. Kami berkaca dari mereka karena selera mereka tidak jauh berbeda (dengan orang Indonesia),” ujar Ratih menambahkan.
Kabar gembira lainnya, menurut pengakuan Ratih, harga produk Zara di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan di negara-negara tetangga. ”Itu kebijakan mereka dan melihat prospek ke depannya,” tutur Ratih memberi penjelasan. Akibatnya, harga Zara yang memang tergolong murah untuk produk-produk sekelasnya, bertambah murah lagi. Harga sebuah blus untuk dikenakan sebagai bagian dalam blazer, misalnya, hanya Rp59.000 dan blus dengan bordiran sekitar Rp120.000. Dengan mengeluarkan uang Rp2 juta, para laki-laki pun bisa mendapatkan sebuah jas dengan kualitas baik. Dan itu sudah saya bandingkan. Dan ternyata bener banget!!
Zara, di mana pun, memiliki standardisasi yang diatur oleh Zara Spanyol. Pada pembukaan, sekitar 40 orang dari Zara Spanyol datang untuk mengatur display outlet. Setelah itu, Zara di Indonesia pun terus menerus akan mendapat pengawasan dari pusat. Setiap 6 bulan pun window display akan diganti dengan mendatangkan orang dari Zara Spanyol. Tak heran, pengaturan window display ini begitu meyakinkan pengunjung. ”Zara yakin, window display yang bagus sudah menjadi nilai jual,” ujar Ratih.
Kelebihan Zara lainnya, model yang ditawarkan tidak melulu berkiblat pada negara asalnya. Mereka juga memperhatikan tren di setiap negara. Seperti koleksi busana fall-winter mereka tahun ini, masih ada rok mini atau jeans 3/4. Padahal, di negara-negara dengan 4 musim, tren untuk musim tersebut didominasi dengan busana-busana tertutup dengan warna-warna gelap. ”Tapi karena kita negara tropis, bisa ada warna oranye. Biar namanya koleksi fall-winter, bukan berarti harus yang gelap-gelap dan tebal-tebal,” kata Ratih.
Dan kamu harus tau, pergantian model pada Zara tidak terpaku pada musim seperti produk fashion lainnya. Setiap saat, mereka dapat mengubah model sesuai dengan hasil pengamatan mereka terhadap tren yang sedang berlaku di masyarakat. So, good luck for Zara. Kebetulan yang nulis ini juga suka banget ama Zara. Promosi terselebung. Hehehe....